Kilas Balik Pasar Baru Bandung Tempo Dulu Hingga Sekarang
source: google image
Pasar baru merupakan pasar tertua yang masih berdiri sampai sekarang. Pasar ini merupakan lokasi pengganti pasar lama di daerah Ciguriang (sekitar pertokoan Kings, Jalan Kepatihan sekarang) yang terbakar akibat kerusuhan, peristiwa Munada pada tahun 1842 dimana di sekitar kawasan Kepatihan memang masih dapat ditemukan ruas jalan kecil bernama Ciguriang.
Peristiwa Munada tersebut menyebabkan sedikit banyaknya perubahan di pasar baru. Munada adalah seorang Cina-Islam dari Kudus yang tinggal di Cianjur. Lalu Munada pindah ke Bandung dan mendapatkan kepercayaan dari Nagel, seorang Asisten Residen untuk pengadaan alat transportasi kereta angkutan.
Namun ternyata Munada tidak amanat terhadap tanggung jawabnya, sehingga menyebabkan beberapa kerusuhan dan akhirnya dia dipenjarakan dan disiksa oleh Nagel. Selain itu dia memiliki perangai yang buruk dan menyelewengkan uang kepercayaan dari Nagel untuk berfoya-foya, mabuk, dan main perempuan hingga akhirnya.
Akibatnya Munada mendendam dan dengan bantuan beberapa orang lainnya membakar Pasar Ciguriang. Saat kerusuhan terjadi Munada menyerang Nagel dengan golok dan menyebabkan meninggalnya Asisten Residen tersebut.
Source: Wikimedia Commons
Pada tahun 1906 barulah didirikan bangunan baru yang semi permanen. Struktur pasar baru ini menempatkan jajaran pertokoan di bagian paling depan dan los-los pedagang di tempatkan di bagian belakangnya. Pada tahun 1926 bangunan ini kemudian dikembangkan dengan dibangunnya kompleks pasar permanen yang lebih luas dan teratur.
Pasar Baru Bandung menjadi kebanggan warga kota karena meraih predikat sebagai pasar terbersih, rapi dan paling teratur se-Hindia Belanda pada tahun 1935. Perombakan pertama dilakukan pada tahun 1970an membuat bangunan pasar menjadi gedung modern bertingkat namun konsep pasar tradisional masih dipertahankan.
Pada bangunan baru ini terdapat dua buah pos yang mengapit jalan masuk menuju kompleks Pasar Baru. Selain sebagai gerbang masuk, kedua pos ini dipergunakan juga sebagai Kantor Pengelola Pasar dan Pos Jaga Polisi.
source: google image
Perombakan berikutnya dilakukan pada tahun 2001 hingga menjadi bentuknya yang dapat kita lihat sekarang. Selain perombakan banyak kisah menarik di balik Pasar Baru yang masih bisa kita gali. Sejarah para pedagang dan juga beberapa hal yang bersangkut paut dengan perkembangan pasar.
Pasar baru menampung beberapa pedang yang tersebar di seluruh indonesia. Beberapa di antaranya adalah para saudagar Bandung tempo dulu yang tinggal dan menjalankan usaha dagangnya di kawasan ini. Mereka adalah para saudagar yang berasal dari Sunda, Jawa, Palembang, bahkan India dan Arab. Mereka disebut dengan sebutan orang pasar karena tinggal disana.
Selain itu di depan pasar baru terdapat perkampungan Tionghoa, hal itu disebabkan oleh pertempuran diponegoro yang membuat sebagian orang Tionghoa berpindah ke bandung dan menetap di depan pasar baru.
Pedagang Sunda, Jawa dan Sumatera, beberapa kelompok masyarakat lain juga berkumpul di sini seperti orang-orang India di kawasan kecil yang bernama Gang Bombay. Sejumlah warga Arab yang sebelumnya menempati area ini sekarang sudah tersebar ke berbagai kawasan lain di Bandung.
Dari dulu hingga sekarang, pasar baru merupakan titik penting perkembangan ekonomi Kota Bandung dari dulu hingga sekarang. Pasar ini menjual berbagai macam kebutuhan dari ujung kepala hingga ujung kaki, dengan harga yang relatif murah.
Pengunjung yang datang juga semakin meningkat Data Pasar Baru Trade Center menyebutkan, pada 2010, jumlah pengunjung mencapai 25.000-an orang per hari, bisa meningkat menjadi 35.000-an di bulan-bulan tertentu. Walaupun sekarang mengalami penurunan karena adanya pandemi, pasar tersebut memiliki pelanggan tetap yang selalu berbelanja ke pasar baru Bandung.
