Tempat Di Bandung Yang Menjadi Saksi Bisu Perjuangan Soekarno
Bandung memang salah satu Kota Metropolitan di Indonesia yang memiliki segudang cerita. Karena itu pula Bandung memiliki julukan City Of Heritage. Hal itu di karenakan Bandung terdapat banyak tempat bersejarah yang menyimpan berbagai ceritanya masing-masing. Tak heran jika di beberapa kawasan di Bandung terdapat peninggalan bangunan tua yang masih bergaya klasik era penjajahan Belanda.
Kota yang memiliki Paris Van Java ini juga menjadi salah satu tempat yang penting dalam perjuangan Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Karena kota ini menjadi saksi bisu bagaimana ia menempuh pendidikan dan bertemu pujaan hatinya Inggit hingga akhirnya ia pun pernah beberapa kali di jebloskan ke sel tahanan. Hingga sekarang pun, bangunan yang pernah menjadi jejak-jejak peninggalan Soekarno masih bisa anda kunjungi. Berikut merupakan beberapa tempat yang menjadi saksi bisu perjuangan Soekarno.
Institut Teknologi Bandung
Sekolah yang dulunya memiliki nama Technische Hoogeschool (THS) menjadi tempat Soekarno
menimba ilmu. Disinilah ia bertemu dengan seorang dosen Bernama C.P.Wolff
Schoemaker. Dimana dosen Soekarno ini mengatakan jika Soekarno merupakan salah
satu muridnya yang pandai. Setelah lulus, Soekarno pun sempat di beri tawaran
menjadi asisten dosen. Hubungan keduanya pun tetap baik hingga pasca
kemerdekaan. Bahkan Soekarno membuatkan sebuah nisan untuk dosennya tersebut di
Pemakaman Pandu, Bandung.
Rumah Sejarah Inggit Garnasih
Rumah ini merupakantempat tinggal dari istri kedua Bung
Karno setelah bercerai di tahun 1945. Bangunan rumah tersebut aru dibangun di
tahun 1950-an berkat bantuan rekan-rekan Soekarno yang bersimpati kepada Inggit
Garnasih di atas sebuah lahan yang dulunya menjadi tempat tinggal Soekarno dan
Inggit sewaktu tinggal di Bandung.
Sebelumnya lahan di tempat ini sempat dijual oleh Inggit dan Soekarno saat mereka diasingkan ke Ende di Pulau Flores untuk perbekalan.
Penjara Sukamiskin
Sebelum di bangun ruko, dahulu kawasan ini merupakan sebuah
penjara Bernama Penjara Banceuy. Di penjara ini Soekarno pernah di tangkap dan
ditahan bersama beberapa rekannya di PNI. Dalam penjara ini Soekarno
menghabiskan sekitar 9 bulan dan mendekam di sel kecil, pengap serta udaranya
yang lembab. Di dalam sel kecil tersebut terdapat larangan keras yang tidak
boleh dilakukan Soekarno, salah satunya adalah membaca surat kabar. Inggit yang
saat itu merupakan istri Soekarno sangat berperan penting dalam penyelundupan
buku-buku ke dalam penjara.
Gedung Indonesia Menggugat
Dulunya, gedung ini merupakan gedung Pengadilan
Hindia Belanda di Bandung. Di salah satu ruangannya pernah menjadi tempat
Soekarno membacakan pledoi dengan judul Indonesie Klaagt Aan (Indonesia
Menggugat) pada tahun 1930. Ia menulis pledoi tersebut di kertas yang seadanya
disertai dengan alas kaleng tempat buang air di Penjara Banceuy.